Jakarta 5 November 2015— Made Wiguna Valasara adalah seorang seniman yang mendalami seni lukis dan Patung yang kali ini mengadakan pameran tunggal berjudul “Lukisan –Lukisan” di Art Space:1, Jakarta, berlangsung dari tanggal 5 sampai dengan 19 November 2015, dikuratori oleh Agung Hujatnikajennong.
Pameran kali ini merupakan pameran tunggal yang ke- 5, dimana pameran tunggal terakhir sebelumnya diadakan di Art Central Hongkong, pada bulan Maret 2015 yang juga di organized oleh Art:1.
Pada pameran “Lukisan-lukisan”, Valasara mencoba untuk menekankan sudut pandangnya sebagai pelukis dengan menggunakan bidang kanvas untuk menyampaikan pesan atau teks, berbeda dari penggunaan media kanvas pada umumnya dimana kanvas digunakan sebagai bidang lukisan.
Dalam kuratorial, selaku kurator pameran Jennong mengungkapkan bahwa “Karya-karya pada pameran ini tidak menampilkan lukisan dalam pengertian konvensional. Karya-karya tersebut merupakan presentasi sebuah proyek tentang seni lukis yang ‘ideologis’, menggunakan kanvas tetapi tidak sebagai medium yang netral, melainkan material yang bersifat simbolik membawa serta sejarah seni lukis serta dominasinya dalam praktik penciptaan seni selama berabad-abad. Pada pameran ini akan ditemukannya gambar-gambar yang diambil atau dicuplik dari lukisan-lukisan renesans yang digunakan untuk menunjukan rentang usia sejarah seni rupa (barat) yang sampai dengan saat ini masih diyakini.”
Jennong juga menjelaskan bahwa “Proyek pameran tunggal ini tidak sedang menegaskan kanon-kanon dalam sejarah; melainkan, menggunakannya sebagai jalan masuk untuk membicarakan bagaimana pemahaman kita tentang seni sesungguhnya dipengaruhi suatu konstruk pengertian yang dominan, yakni sejarah seni rupa Barat. Renesans memang melahirkan banyak revolusi dalam bidang seni dan kebudayaan, termasuk seni lukis. Salah satu penemuan dalam perkembangan seni lukis Renesans terkait dengan pembaharuan dalam pengolahan dan penggunaan cat minyak, sehingga warna-warna yang dihasilkan dalam karya-karya senimannya mampu menghasilkan efek ilusif yang lebih nyata. Selain itu, penemuan perspektif pada masa ini juga mempengaruhi cara-cara objek-objek lukisan tampil pada mata kita secara lebih akurat, atau mendekati kenyataan.”
Untuk tehnik pengerjaan lukisan sendiri Valasara menggunakan perhitungan yang matang dan kecakapan tangan dalam membentuk kontur. Mengisi dan menyumpal kanvas-kanvas dengan material lunak sintetik yaitu dakron, kemudian ia menjahitnya berdasarkan pola-pola tertentu sehingga tercipta kontur atau volume pada kanvas tersebut.
Sekilas mengenai Made Wiguna Valasara
Made Wiguna Valasara lahir di Sukowati Bali, 1983. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Senirupa (SMSR) Bali pada tahun 1998 -2001. Setelah lulus ia melanjutkan studinya di ISI Jogjakarta dan diterima dijurusan seni patung. Namun dikarenakan kecintaan terhadap seni lukis sangat besar, Valasara kemudian pindah jurusan dan diterima di ISI jurusan senirupa pada tahun 2002.
Kecintaan terhadap seni lukis telah dimulainya sejak ia kerja melukis. Ia terkagum-kagum saat melihat sang paman, Nyoman Erawan, salah satu seniman senior asal Bali menciptakan lukisan diatas kanvas.
Banyak pameran grup yang telah dilakoni sejak tahun 2007 hingga 2015, diantaranya adalah pameran di Galeri Nasional bersama beberapa seniman muda kontemporer di Galeri Nasional pada Agustus 2015 lalu, berjudul Langkah Kepalang Dekolonisasi.
Untuk pameran tunggal, kali ini merupakan pameran yang ke -5 dimana sebelumnya ia pernah berpameran sbb; Solo project at Art Central Hongkong, di Organized oleh Art1 New Museum (2015), ANIMAL BEHAVED, di MonDecor Art Space, Jakarta (2010), ANIMAL BEHAVED, di Bale Tonggoh, Selasar Sunaryo, Bandung (2010), MARSHALLING LINES and COLORS, at CANNA Galleri, Jakarta (2009), “GARIS SEBAGAI EKSPRESI PENCIPTAAN SENI LUKIS” at ISI Yogyakarta (2009).
News
https://bravaradio.com/pelukis-made-wiguna-valasara-adakan-pameran-tunggal/
https://harpersbazaar.co.id/articles/read/11/2015/1875/atraksi-seni-rupa-lukisan
https://visualindonesia.com/pameran-tunggal-ke-5-made-wiguna-valasara/