Posted on: January 16, 2022 Posted by: theartsp Comments: 0

Jakarta, 18 Januari 2018— Dinamisnya perkembangan senirupa di Indonesia tentunya memerlukan penunjang sarana seni yang diperuntukan untuk umum seperti art center. Untuk memfasilitasi kegiatan sehingga senirupa di Indonesia dapat berkembang lebih baik, maka Yince Djuwidja, termotivasi untuk mendirikan Yun Artified Community Art Center yang memiliki luas ruang pameran 1584 meter persegi. Ada 3 lantai untuk pameran dan 1 lantai untuk workshop, berlokasi di Jl. Katamaran Permai 3 No.35, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Yun Artified Community Art Center akan menjadi sebuah pusat kegiatan seni yang memiliki fasilitas ruang pameran, ruang workshop dan perpustakaan. Kegiatan yang saat ini sudah berjalan adalah art workshop seperti kelas Chinese Calligraphy, Chinese Ink Painting, Canvas Painting with oil or acrylic, Clay-Sculpting dan Brush Pen Calligraphy. Dalam setahun, Yun Artified Community Art Center akan mengadakan 2-3 kali pameran yang dikurasi oleh senior kurator senirupa Indonesia ternama. Salah satu program yang dimiliki oleh Yun Artified adalah Art Advisory yang akan memberi berbagai solusi seperti sistem penyimpanan karya seni yang benar, mencocokkan karya seni dengan ruangan, membangun database online untuk koleksi karya seni dan merekomendasikan karya seni sesuai budget melalui database yang terdiri oleh seniman established dan emerging.

Yun Artified Community Art Center akan diresmikan pada tanggal 18 Januari 2019, dan didampingi dengan pameran khusus karya Yince Djuwidja dan karya Zheng Lu seniman sculpture dari Beijing, China. Sedangkan tanggal 19 Januari 2019 akan diadakan acara berkarya bersama antara seniman Indonesia dengan seniman China untuk menghasilkan satu karya ukuran besar, Karya kaligrafi Yince Djuwija yang berukuran 15 meter, telah berhasil  mendapatkan penghargaan dari MURI. Pameran karya -karya tersebut dapat juga dinikmati publik mulai 19 Januari hingga 20 Februari 2019. (RSVP: 021-55967575/76, pukul 10.00 – 17.00 WIB).

Mengutip catatan kuratorial Jim Supangkat mengenai karya-karya Yince Djuwija, “Saya merasa ada sikap kritis pada Yince ketika mempraktekkan kaligrafi dan seni lukis Tiongkok. Ia tidak sekadar meneruskan kedua tradisi ini dengan mengikuti aturan-aturannya dan kemudian terjebak pada mannerism. Yince tertarik secara khusus pada gejala artistik (visual) pada kedua tradisi ini. Perhatian khusus ini membawanya ke upaya mencoba seni lukis Barat. Ia menggunakan kepekaan yang sudah berkembang dalam lingkup seni menunjukkan keragaman ungkapan. Dari sini muncul sejumlah definitions of art yang kemudian mempengaruhi pemikiran estetik dan perkembangan seni rupa”.

Selain itu, mengenai karya seniman Zheng Lu , Jim Supangkat mengungkapkan “Ia merangkai potongan-potongan kecil huruf kaligrafi dari stainless steel menjadi semacam lembaran yang kemudian dibentuk menjadi patung struktural. Zheng Lu mengembangkan bentuk percikan air. Tampil dari pengembangan itu struktur ringan yang komponen-komponennya menyebar dari sesuatu pusat ke udara. Ketika disusun menjadi sebuah patung terkesan seperti substansi yang melayang di udara. Bentuk seperti ini memberi Zheng Lu dan Yince gagasan untuk membuat sebuah struktur ruang pada bangunan Yun Artified yang menerobos batas-batas ruang”.

Yince Djuwidja selaku pendiri berharap dengan dibukanya Community Art Center ini akan memberi warna baru dalam mendukung kegiatan seni rupa di Indonesia. Juga menurut Beliau visi utama dibukanya Community Art Center ini adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan dan apresiasi terhadap seni visual dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi komunitas seni rupa”. 

Jim Supangkat yang dikenal sebagai seorang kritikus seni rupa di Indonesia akan mengkuratori semua kegiatan pameran di Yun Artified Community Art Center. Dengan dipilihnya Jim Supangkat diharapkan akan dapat membagikan pengalamannya tidak hanya kepada seniman-seniman muda namun juga kepada masyarakat yang butuh referensi sejarah seni rupa Indonesia.

Sebelumnya Yince Djuwidja telah mendirikan Indonesia-China Art Association (ICAA) pada tahun 2013, sebuah organisasi nirlaba berbasis keanggotaan, terdiri dari sejarawan seni, sarjana, kurator, kritikus, kolektor, pendidik, dan penerbit seni yang mempromosikan dan mendukung kesenian Indonesia dan China. ICAA juga menjadi wadah penghubung antara Asosiasi Seni Indonesia dengan Assosiasi Seni China dan di manca negara dalam sektor seni rupa. 

 Selain mempromosikan seni dan mendukung seniman, tujuan dan misi ICAA adalah untuk memberikan kesempatan bagi komunitas lokal dan masyarakat umum untuk mendapatkan pendidikan seni melalui pameran dan program penukaran berbagai kesenian dengan China.Pada 24 September – 15 Oktober 2017 lalu, ICAA berhasil mendapatkan suatu kehormatan membawa seniman Indonesia dengan fasilitas ruang khusus atau bisa disebut dengan paviliun Indonesia pada Beijing International Art Biennale (BIAB) ke-7, pada kategori Special Exhibitions, berlokasi di National Art Museum of China, Beijing. Pada pameran tersebut karya-karya dari anak bangsa mendapat perhatian khusus dari pengunjung China dan manca negara.

News

https://nowjakarta.co.id/art-and-culture/arts/yun-artified-community-art-center-officially-opens

https://lifestyle.bisnis.com/read/20190119/254/880252/yun-artified-community-art-center-lengkapi-infrastruktur-seni-rupa-di-jakarta

https://hot.detik.com/art/d-4395476/kaligrafi-china-sepanjang-15-meter-terima-penghargaan-muri

https://www.thejakartapost.com/life/2019/02/08/nonprofit-yun-artified-community-art-center-aims-to-connect-chinese-indonesian-artists.html

Yùn Artified Community Art Center | Sugar & Cream | A Beautiful Life Deserves a Beautiful Home (sugarandcream.co)